Hari ini hari kedua aku masuk office setelah liburan
cutiku. Alhamdulillah aku sangat menikmati liburanku kali ini.
Tanggal 09-04-14, Aku mendarat di Bandara Don Mueng
Bangkok setelah sebelumnya harus transit di Makassar dan Surabaya. Kira-kira
aku nyampai Bangkok jam 8 PM. Setelah keluar dari tempat pengambilan Bagasi,
aku dijemput oleh adek tercinta... Lama banget tidak ketemu dia, jadi kangen
juga sih. Dia merupakan adik, teman sekaligus rivalku dalam segala hal. Tapi
tetap aja aku masih sayang sama dia. Adik menjanjikan liburan ke Kamboja untuk
mengujungi Angkor Wat, salah satu tempat budaya yang cukup terkenal di dunia
sehingga aku dengan senang hati pergi ke Thailand tempat dia menuntut ilmu.
Sampai di Airport kita langsung mencari bus kota
untuk menuju dorm dia, lebih tepatnya sih dorm teman dia. Si adek ini nakal
juga, dia tidak mau tinggal di dorm Universitasnya sendiri (Siridhorn International Institute
Technology, Thammasat University) dan malah memilih untuk tinggal di dorm AIT
(Asean Institute Technology).
Setelah kira2 menempuh waktu 40 menitan sampailah
kita berdua di Gerbang AIT, lalu adek mengambil sepeda pancalnya dan membantuku
membawa koperku. Di Gerbang masuk AIT ada beberapa satpam yang berjaga,
kemudian adekku menyapa mereka.. Swaadeka yang artinya hallo dalam bahasa
Indonesia.
Aku lapar.. Aku bilang hal itu ke adekku, kemudian
adek menyuruhku untuk ke Lawson. Lawson adalah nama semacam mini market di
dalam AIT yang buka selama 24 jam, di Lawson menyediakan hampir semua kebutuhan
mahasiswa AIT. Disana aku dibantu adekku memilih makanan siap saji yang ada
stempel halalnya, beruntung di Thailand makanan instan dan snack halal cukup
mudah untuk ditemukan.
Pilihanku jatuh pada makanan instan yang berisi nasi
putih dan telur dadar seharga 49 Bath. Setelah itu aku minta makanan itu untuk
dihangatkan di kasir. Setelah selesai makan, kita berdua kembali ke dormnya
Ayu, temen adekku. Ayu malam itu lagi bergadang karena akan ujian presentasi
esok harinya. Setelah selesai beres2, akhirnya kita tidur.
10.04.14
Tepat pukul 2:30 AM adekku membangunkanku untuk
mandi dan siap2 berangkat ke Kamboja. Van akan menunggu di dekat Lawson jam 3
AM tepat. Aku buru-buru mandi dan keramas karena kondisiku kacau balau akibat
penerbangan yang ku tempuh cukup lama. Hehehee
Karena aku lama mandinya, si Adek ngomel2. Hahahaa..
Akhirnya pukul 3:05 kita berlari ke Lawson untuk masuk Van. Dan Amazing,
temennya adek belum satu pun yang muncul.. tak lama kemudian sekitar 10 menitan
teman-teman dia pada datang dan langsung masuk Van. Dengan tarif sekitar 250
Bath, Van ini akan membawa kita ke perbatasan. Perbatasan ini bernama Poipet. Setelah
semua masuk, Van melaju ke arah Poipet. Aku memutuskan tidur di dalam Van
karena super duper capek. Kira-kira aku bangun sekitar pukul 8 AM ketika sopir
van memutuskan untuk mengisi bensin. Di Thailand jika kendaraan ingin mengisi
bahan bakar, semua penumpang diharuskan keluar dari dalam kendaraan. Ketika
sopir mengisi bahan bakar, aku memutuskan ke Toilet dan membeli air minum di
mini mart dekat POM bensin. Oyaa.. waktu itu aku berkenalan dengan teman-teman
adekq, ada yang namanya Lalin, Pyshit, Hoklis, Kim Heang, and Hong. Mereka
semua orang kamboja tetapi berasal dari distrik yang berbeda. Hanya Pyshit yang
berasal dari Siam Reap, tempat Angkor Wat berada.
Setelah selesai mengisi bensin, Van kembali
melanjutkan perjalanan. Selama perjalanan hampir 3 kali ada pemeriksaan
Passport, dan itu cukup menjengkelkan. Kira-kira pukul 10an atau 11an kita
sampai di Poipet. Kita langsung masuk ke bagian Imigrasi untuk pelaporan dan
meminta Visa on Arrival. Setelah sampai di Poipet perjalanan kita lanjutkan ke
Siam Reap dengan naik taxi. Ini hal tergila dalam hidupku, 1 taxi kita isi
dengan 7 penumpang.. hahahaa.. lucu-lucu gila mengesankan gitu.
Sekitar jam 1an, saat-saat makan siang kita sampai
di Restaurannya bibinya Pyshit, disana kita disambut dan dikasih makan siang
yang beraneka ragam khas Kamboja. Mereka baik banget, karena mereka khawatir
kita tidak bisa makan-makanan mereka, mereka membelikan kita KFC.
Setelah makan, kita menuju ke Guest House tempat
dimana kita akan bermalam selama 3 hari. Guest House itu bernama Bun Seda
Angkor, tersedia wifi gratis and billyard di dalamnya. Aku sekamar dengan adekq
dan Hoklis, sedangkan para lelaki tidur di kamar depan. Setelah sampai, kita
diberikan waktu sekitar 40 menit untuk mandi dan beres-beres karena selanjutnya
kita akan melakukan tour ke Cambodia Culture Village.
40 menit kemudian Van yang menjemput kita datang,
sebelum van diarahkan ke Cambodia Culture Village terlebih dahulu kita mampir
ke tempat penukaran uang asing. Saran saya jangan membawa Rupiah kesana karena
mereka tidak mengenal rupiah, kalaupun ada itu hanya di Thailand dan mereka
akan menukar murah rupiah kita dengan bath.
Di Kamboja mereka memakai mata uang Dollar atau
Real. Tetapi mereka masih mengenal Bath dan kita bisa tukar bath kita dengan
dollar mereka.
Oyaaa... Cambodia Culture Village merupakan tempat
semacam museum yang memamerkan kebudayaan di Kamboja, selain ada pameran
kebudayaan juga ada semacam pertunjukan yang menggambarkan kehidupan suku-suku
di Kamboja pada masa lampau. Setelah puas berkeliling dan berfoto-foto narsis,
kita kembali ke Guest House naik tuk-tuk khas Kamboja. Oyaa.. disini kita bisa
melihat perbedaan tuk-tuk Kamboja dan Thailand, Tuk-tuk di Kamboja memiliki 4
Roda yang disambungkan dengan sepeda motor sedangkan tuk-tuk di Thailand hanya memiliki
3 Roda.
Malam harinya kita pergi ke Night Market untuk
membeli makan malam dan mencari kuliner khas Kamboja. Kuliner khas mereka
sangat menakutkan, mereka menjual sate ular, scorpio, tarantula, jangkrik dan
black egg (telur bebek yang sudah diengkrami dan hampir mau jadi baby). Aku
sama sekali tidak menyetuh kuliner tersebut, tetapi adekku Vicca dia makan tuh
black egg karena taruhan sama Lam Lalin. Lam Lalin akan kasih hadiah kalau dia
berani makan tuh telur. Aku hanya ketawa ngakak doank liat ulah mereka. Setelah
makan kita pergi ke Night Market untuk jalan-jalan. Di pasar malam itu kita
bisa membeli barang-barang khas Kamboja, dimulai dari pakaian khas, souvenir,
baju, pashmina, selendang, kain, scraft, dll. Aku memutuskan untuk membeli
Tempat Bolpoint dan kartu nama buat bossku.
Sembari aku sibuk berbelanja bersama Hoklis, Kim
Heang dan Lam Lalin, Adikku, Hong and Pyshit pergi ke Bandara Siam Reap untuk
menjemput Ayu. Ayu tidak bisa ke Kamboja lewat jalan darat karena dia harus
ujian presentasi so dia memutuskan untuk naik pesawat dari Don Mueng ke Siam
Reap.
Setelah puas berkeliling pasar, akhirnya kita
kembali ke Guest House untuk tidur dan menunggu Ayu dll datang. Sampai di Guest
House aku segera mandi dan cuci rambut karena cuaca di Kamboja luar biasa
panasnya. Setelah selesai mandi aku
melihat adekku datang bawa KFC dan kue Ulang Tahun, Ternyata malam ini Ulang
Tahunnya sih Lalin lho.. Setelah kita nyalakan lilin, kita berempat
mengendap-ngendap ke kamar depan untuk memberikan Lalin Surprise.. Olalalaaa..
Suprise kita gagal, kata Kim Heang, Lalin sudah mengerti kalau kita mau kasih
kue ultah ke dia.. hihihhii
Finally.. kita langsung masuk saja dan menyanyikan
lagu Ulang Tahun.. Lalin senang sekali dan mengucap syukur, setelah itu dia
membagi kue-kuenya kepada kita. Ayu mendapat potongan pertama, Vicca kedua dan
aku ketiga.. hehehe
Selesai makan kita langsung tidur karena besok
pagi-pagi sekali kita harus keliling Angkor Wat.
12-04-14
Pagi hari kita bangun dan antri mandi, pukul 7:30 AM
kita semua sudah siap. Van akan datang menjemput kita pukul 8:00 AM. Sopir Van
yang sekaligus pemandu wisata kita bernama Bhee, Bhee adalah sepupu Pishyt.
Bhee menjelaskan semua detail perjalanan kita menggunakan bahasa Inggris.
Bahasa Inggris Bhee lumayan bagus juga sehingga kita berdua bisa berkomunikasi
secara lancar.
Sebelum berangkat ke Angkor Wat kita mampir dulu
untuk sarapan, tidak ada pilihan lain selain memesan Ayam Hainan khas Kamboja
karena semua kuah disana hampir memakai minyak babi. Susah sekali menemukan
makanan berlabel halal di Kamboja.
Selesai makan kita pergi ke Angkor Wat, waaahh..
Ngak kebayang senangnya bisa berkunjung kesana. Ngak pernah sekalipun aku
memimpikan pergi kesana, Tapi alhamdulillah aku bisa menginjakkan kaki disana.
Angkor Wat merupakan bangunan kerajaan seperti
Candi, Dengan kolam yang luas mengelilingi bangunan tersebut untuk pertahanan
jika terjadi perang. Lam Lalin dengan sok tahu mengatakan bahwa pada zaman
dahulu kolam tersebut diisi dengan buaya agar tidak ada musuh yang masuk
kesana. Lucu juga dia.
Sesampainya disana kita segera turun dari Van dan
pergi mengelilingi Angkor Wat, Banyak banget yang bisa dilihat disini. Hampir
di seluruh dindingnya dipenuhi relief cerita Mahabarata karena pada dasarnya
Angkor Wat merupakan peninggalan agama Hindu di Kamboja. Di dalam relief
tersebut dikisahkan tentang Legenda Rama dan Sinta, dan juga ada 3 dimensi
manusia dalam kehidupan. Ada Surga, kehidupan dunia, dan Neraka. Mereka
menggambarkan relief tersebut dengan sangat bagusnya.
Setelah melewati kolam yang merupakan pertahanan
Angkor Wat dari serangan musuh, kita menuju ke arah bangunan tua tersebut. Di
depan bangunan tersebut terbentang kolam yang merupakan salah satu bentuk
arsitektur zaman dahulu. Kolam tersebut mampu menciptakan bayangan bangunan
Angkor sehingga nampak seperti dobel atau simetris. Arsitektur kolam tersebut
membuktikan bahwa pada zaman dahulu sudah ada beberapa arsitek yang mampu
menciptakan bangunan megah dan unik dengan menggunakan alat yang sederhana.
Di dalam bangunan Angkor Wat, kita akan banyak
menjumpai turis Barat, Korea dan Jepang. Oya bangunan Angkor terbuat dari
tumpukan-tumpukan batu yang disusun sedemikian rupa sampai membentuk suatu
ruang. Batu-batu tersebut berasal dari gunung dan ditransportasikan kesana
melalui sungai. Kita mengelilingi bangunan tersebut hampir setengah hari
lamanya tidak lupa juga kita foto-foto narsis di dalamnya. Oyaa.. Kim Heang
bilang bahwa semua arca gambar perempuan yang ada di Angkor Wat tidak ada yang
sama bentuk wajahnya karena mereka semua dipahat secara manual menggunakan
tangan.
Saya lebih banyak menjelajahi Angkor Wat bersama
Hong and Lalin. Hong orangnya pandai, dia menjelaskan semua yang dia tahu
tentang bangunan tersebut kepada saya, saya dengan senang hati mendengarkan
penjelasan yang sangat detail dari dia. Lalin juga turut serta menambahkan
penjelasan-penjelasan tersebut kepada saya.
Setelah cukup capek dan menjelajahi hampir seluruh
bangunan Angkor Wat, kita kembali ke Van dan menuju restaurant terdekat untuk
makan siang. Di tengah perjalanan menuju van, Hong membelikan saya dan Vicca
legen. I don’t know what they call the fruit but I call Legen in Indonesia. Ini
pertama kalinya saya minum Legen, dan minumnya ndak di Indonesia. Padahal
setiap kali mama saya membawa legen pulang, saya tidak pernah tertarik untuk
menyentuhnya sama sekali. Sampai di Restaurant, mereka memesan, sop ikan, ikan
bakar, ayam bakar, dan katak bakar. Hahahhaa,, setidaknya menu katak bakar
tidak seekstrim sate ular dan black egg meskipun saya tidak ikut serta
memakannya.
Sehabis makan kita segera menuju temple selanjutnya,
Saya tidak paham namanya tapi ini masih satu daerah dengan Angkor. Temple tersebut
hampir roboh bangunannya dan sedang dalam tahap pemugaran. Penjaga tempat
wisata mengetes kita sebelum memasuki bangunan Temple karena semua temple
disini gratis dikunjungi untuk semua Warga Negara Kamboja, lain dari itu kita
harus membayar 20$ per orang. Penjaga mengajak teman-teman kami berbicara
bahasa Kamboja, sedangkan kami cukup hanya menunjukkan tiket yang terlampir
foto kami. Kami hanya diberikan waktu 30 menit untuk menjelajahi temple ini
sehingga kita cukup buru-buru untuk mengambil foto dan bernarsis-narsis ria.
Hahahhaa
Aku, Vicca, Ayu dan Lalin segera berlari memasuki
bangunan temple yang hampir roboh tersebut, Kita take picture hampir di semua
area.. So amazing... sampai-sampai kita diketawain sama Bule Korea dan Barat
disana, soalnya kita heboh sendiri. Aaaahhh... kenangan yang menyenangkan..
saya sangat menikmati hari itu. Lalin memang lucu, lugu dan polos.. hahaha
Setelah selesai berfoto di Temple ini, kita lanjut
ke Temple selanjutnya yang banyak dikunjungi oleh turis karena pernah dijadikan
tempat pembuatan film Tom Raider, Angelina Jolie. Temple ini hampir roboh
tetapi untungnya disangga oleh akar pohon-pohon raksasa yang tumbuh
disekitarnya. Temple ini merupakan bagian dari Angkor Wat juga, keindahan
Temple ini tercermin dari akar-akar raksasa yang menaungi bangunan Temple,
memperkokoh dan seolah-olah mengenggam temple. Aku dan adikku mengambil foto
berdua di depan akar pohon yang menjuntai. Kalau di Jawa pasti akar-akar besar
tersebut ditakuti karena kepercayaan Jawa banyak makhlus halus yang tinggal disana.
Temple terakhir berada di atas bukit, dari atas
temple ini orang akan melihat Sun Set dari atas bagunan temple. Untuk mencapai
temple ini diperlukan waktu berjalan kaki sekitar 30 menit.. Sangat amazing,
aku hampir memutuskan untuk menyerah dan tidak mau pergi ikut mendaki karena
kakiku pegal sekali habis mengelilingi tuh Angkor.
Dengan dorongan dan bujukan dari Lam Lalin akhirnya
aku ikut berjalan mendaki bukit, oyaa... kita ada tambahan satu personal lagi.
Namanya Chaeng, dia teman kuliah Hong di S1. Chaeng mendapatkan beasiswa ke
Jerman untuk S2 dan sekarang dia kembali ke Kamboja untuk menjadi dosen Teknik
Komputer di Kamboja. Semoga nantik Aku, Vicca, Mbak Dit dan iik bisa dapat
kesempatan untuk kuliah di Eropa juga Ya Allah. Amiin3x.
Lam Lalin membujukku dan menemaniku berjalan, agar
aku senang di setiap titik point dia mengambil fotoku dan fotonya. Adik yang
baik, Coba saja kita seiman pasti aku jodohin sama sih Vicca nih anak. Hahaha....
Dengan tertatih-tatih karena kaki amat sangat pegal
akhirnya aku sampai juga di atas bukit. OMG.. untuk naik ke Templenya harus
menaiki tangga juga.. dan itu sangat tinggi, adekku, Ayu dan teman-teman yang
lain kemungkinan besar sudah sampai di atas. Sebelum mendaki tangga, aku dan
Lalin mengambil foto di depan patung Lembu yang konon menurut kepercayaan
Hindu, Lembu adalah hewan suci tunggangan Dewa Wisnu. Sebelum mengambil foto
kita hormat dulu sama nih patung. Aneh jugaa nih sih Lalin..
Akhirnya sampai juga kita berdua di atas puncak
bangunan tersebut. Kalau melihat tempat di atas hampir mirip seperti tempat
pengorbanan pada zaman lampau seperti di film-film gitu sih. Di Tengah-tengah
bangunan tersebut terdapat sebuah gua yang di dalamnya berisi patung Budha. Kemungkinan
besarnya Angkor Wat adalah peninggalan agama Hindu yang karena kebanyakan
masyarakatnya disana memeluk Budha kemungkinan besar kedua budaya itu
disatukan, sehingga ada patung di dalam Angkor.
Damn... Kalian tahu ngak, ternyata setelah sampai di
atas langit sedang tidak bersahabat. Cuacanya mendung. Sun Set nya ngak ada,
pengen nangis rasanya. Sudah capek-capek jalan sampai bermanja-manja sama
Lalin, eh nyampe atas pada gelap. Hampir ujan jugaaa :’(
Akhirnya setelah menunggu sekitar 30 menit di atas,
Kim Heang mengajak kita turun. Finally.. kita turun lagi deh. Aku memutuskan
berjalan bersama Hong dan Chaeng sembari mengobrol-ngobrol agar rasa capeknya
hilang. Chaeng lucu juga, masih muda juga sudah lulus S2, kerennyaaa...
Setelah itu kita kembali ke van dan melanjutkan
perjalanan menuju Guest House. Dan malam itu kita menggilaaa.. hahahaa...
Untuk makan malam kita memesan makanan di Restaurant
BBQ khas Cambodia. Semua menu disana memakai $. Saya memesan chicken salad
karena saya tidak ingin naik badan, beda sama Ayu dan Vicca, mereka menggila
memesan Nasi plus Steak. After finish eating, We go to karaoke. Oyaaa,,, Tidak
lupa juga kita mengundang Chaeng yang bermalam di hotel yang berbeda. Malam ini
mereka bernyanyi lagu berbahasa Cambodia, Aku, Ayu dan Vicca hanya saling lirik
saja karena tidak mengerti arti dari kata-kata tersebut. Lucu juga melihat
mereka bernyanyi dengan lagu khas mereka, apalagi pas mereka mengajari saya
cara berdansa khas sana. Hahahaa...
Setelah selesai karaoke, aslinya kita ngak mau
udahan sih cuman karena mallnya ngak buka 24 jam akhirnya kita terpaksa cari
tempat lain. Soalnya besok adalah hari raya mereka, jadi mereka harus pulang
balik ke daerahnya masing-masing. Kecuali Pyshit, karena Pyshit tinggal di Siem
Reap. Meskipun tinggal di Siem Reap tetapi tetap aja dia nginep di Guest House.
Setia kawan banget nih Pyshit.
Setelah itu kita berjalan menelusuri Pub Street
lagi, kiri kanan jalan kita akan melihat banyak bule-bule. Mereka ngobrol,
minum dan berbincang-bincang. Setelah itu kita iseng masuk salah satu Pub dan
ikutan gabung disana, eh ternyata malam itu kita ketemu dengan Bhee. Bhee
sedang bersama dengan teman-temannya. Bhee malam itu menggenakan T-shirt dan
celana pendek. Kelihatan Chic sekali laah..
Selesai jalan-jalan kita kembali ke Guest House, Besok
13.04.14 adalah Happy Khmer New Year jadi Kim, Hong, Hokhlis dan Lam Lalin
harus balik ke rumahnya masing-masing. Malam ini kita memikirkan apa yang akan
kita lakukan besok hari, ada dua pilihan, yang pertama ikut Pyshit ke
Floodmarket atau mengikuti rencana Vicca untuk ke Pnom Phen. Aku dan Ayu karena
kecapean bilang mending ke Floodmarket karena jika ke Pnom Phen kita harus
menempuh kurang lebih 10 jam perjalanan di dalam bus. Ngak kebayang capeknya kan
hehehehee...
Akhirnya kita memutuskan untuk ke Floodmarket dan
meninggalkan impian untuk ke Pnom Phen.
13.04.14
Aaaahhhh.... Sepinya pagi ini. Tidak ada suara
berisik dari anak-anak cowok yang suka mengetuk-ngetuk pintu kamar kita di pagi
hari dan tidak ada suara-suara cerewet Lam Lalin yang suka ngusilin Vicca. Hari
ini lenggang, cuman ada Aku, Ayu, dan Vicca. Hari ini Van Bhee akan menjemput
kita pukul 8 AM untuk makan pagi, beli tiket bus dan belanja di Siem Reap
Market. Tepat pukul 8 Am kita ke lantai bawah untuk menunggu jemputan Bhee, kita
kira akan naik Van, eh ternyata mereka menjemput kita menggunakan Honda City
papanya Physit.
Oke.. untuk menu sarapan kali ini kita makan kwetiau
duck, makanan ini semacam mie ayam kalau di Indonesia. Bedanya disini pakai
daging bebek dengan irisan-irisan yang besar. Seperti biasa mereka juga
memberikan kita acar lobak + wortel + mentimun, rasanya segar dan sedikit asam.
Semua makanan disini disajikan dengan menggunakan semacam kecap asin, lada,
jeruk nipis, dan kecambah. Aku rasa semua kuliner di Kamboja dan Thailand
hampir mirip dengan masakan Cina yang telah teralkulturasi dengan masakan asli
mereka. Sehingga hampir semua masakan disana berasa asam, manis, dan
menggunakan bubuk lada.
Selesai makan kita langsung ke agent travel untuk
memesan bus tujuan Siem Reap – Bangkok. Tahu ngak, masak mereka menghargai
tiket kita 45$ per orang. Langsung aja kita cancel tuh pemesanan dan memilih
menggunakan taxi. Setelah tawar menawar akhirnya kita dapat harga 25$ per orang.
Masih mahal sih menurutkuuu :’(
Tapi tidak apalah asal kita bisa balik ke Bangkok
tepat waktu karena liburanku tidak akan lama lagi.
Setelah itu kita menuju ke Siem Reap Market untuk
membeli oleh-oleh khas sana. Pilihanku jatuh pada tempat bolpoint dan kartu
nama yang bertuliskan Kingdom of Cambodia, I will give that one to my boss
hehhee..
Vicca dan Ayu kuat sekali belanjanya, hampir semua
barang mereka beli. Waow.. Aku hanya mengikuti mereka berdua dari belakang
saja. Aku membeli Pashmina khas Cambodia. Sampai di rumah pashmina itu aku
kasihkan ke sepupuku. Setelah sekitar 3 jam kita mengelilingi pasar, kita
kembali ke Guest house. Bhee akan menjemput kita pukul 1:30 PM untuk perjalanan
ke Floodmarket.
Next Posting for Floodmarket trip yaahh :)